Silent
Chapter 1 : My School
“Mereka
sudah ada sebelum kalian ada. Jangan pernah salahkan mereka karena datang
karena tak diundang, justru kalianlah yang datang seenaknya tanpa mereka
undang.”
Hari
ini adalah hari pertama sekolah setelah liburan berakhir. Seperti biasa, di pagi
hari gue udah disibukan untuk bersiap pergi untuk sekolah. Kembali berjalan
memasuki gerbang sekolah yang biasanya ditutup pada pukul 06.45 dan belajar
sampai siang. Hooaamm rutinitas pelajar yang membosankan. Siapa yang tidak
malas jika liburan yang panjang telah berakhir begitu saja dan kembali ke
rutinitas masing – masing. Ditambah lagi, teman – teman sekelas yang pasti kepo,bakal
nanya dan nyeritain liburannya masing – masing.
Kalau
ditanya gue liburan kemana. Gue gak mw jawab atau
ngomong ngasal. Padahal gue liburan paling maen computer, nonton anime, ke
warnet, ke rumah temen yang liburannya senasib kayak gue. Yaa mau gimana lagi.
Orang tua gue pegawai swasta yang rajin bekerja untuk keluarganya. Bapak gue
tukang servis barang elektronik, sementara ibu gue jadi karyawan di toko mas.
Alhasil setiap liburan pasti dirumah terus -_-.
Ngomong
panjang – panjang sampe lupa kenalan nih :D. Hai, nama gue Dika Pratama. Gue anak
Ibu Yuyun dan Pak Burhan *loohh penting amat ea :o. Gue sekolah di
SMAPerintis Negeri 1. Nama sekolah gue emang rada aneh, mungkin
dulu yang bikinnya adalah seorang pahlawan revolusi. Nih nomer hape gue
085313684149, siapa tau lu pengen tau lebih jauh tentang gue, atau mau jadi
pacar gue tah.. akakakakak.
Mungkin
cukup dah kenalannya, gue mau cerita pas sekolah. Hari ini pelajaran seni
budaya dan gurunya adalah wali kelas gue. Namanya Pak Maulana, tapi kita sering
sebut dia Pak Aulia, soalnya dia sering dandan sebelum berangkat ke sekolah.
Keliatan dari mukanya, di ktpnya item aslinya putih kayak pake bedak --“ bukti
yang jelas bukan. Walau gurunya bikin gue ilfil, tapi gue suka pelajarannya
(y).
Hal
yang terpenting yang perlu kalian tahu. Sekolah gue lagi dibangunin, eh
dibangun digitu :D. Alhasil kelas berkurang dan kelas 10 yang malang masuknya
siang *Ganbatte ade – ade ku :’D. Tapi
menurut gue itu tidak menghambat mereka untuk maju. Toh ternyata kelas 10 ada
yang juara OSN pelajaran matematika lagi. Pelajaran yang bakal gue telen
bukunya kalo lagi stress belajar itu --“.
Oh iyaa nih, sekolah gue juga punya banyak
ekstra yang WOW. Ada Paskibra, Pramuka, PMR, dan PKS. Keempat ekstra itu punya
peranan penting untuk sekolah. Tapi ada juga yang lebih menggunakan kepintaran
dan bakat para siswa kayak, English Student Club, mading, Pencak silat, klub
olahraga, paduan suara, teater dan masih banyak lagi :D. Dan yang perlu kalian
ketahui dan gue nggak bersombong diri, juga berharap kalian gak kaget. Gue itu
ketua di ekstra teater.
Sekolah
gue emang hebat kan, hehehehe. Kalo
Sekolah lu gimana ?? J
“WOY
!! Sengar – sengir, kamu merhatiin bapak nggak ??” tegur pak Agus guru fisika
yang ternyata sudah masuk.
Astagaaaaaaaaa….. ternyata gue nulis diary
gue sampe pelajaran seni lewat.. What the Puck !!
“Ma..
map pak. Saya jera.” Kataku sambil mencoba nyembunyiin buku diary gue.
“Kamu
tadi nulis apa ? Coba sini bapak lihat” Pak Agus menyita dan membaca buku diary
gue *Oh noooo X_X.
“Apaan
ini, buku diary ?? ahahahaha cowok – cowok kok nulis buku diary” Pak agus
berkata sambil tertawa.
“Ahahahahahaha…. DIKA SI COWOK CUCOK !!!!”
temen – temen gue ketawa dan meledek. (Gue Bold supaya gue inget kejadian itu
-_-).
Argghhhh… sialan pagi – pagi udah dipermalukan.
Padahal itu kan buat bahan novel gue yang entar gue biki kalo keuangan keluarga
gue lagi terdesak -_-.
Hal
ternyata berlanjut sampai pulang sekolah. Mereka terus meledekku secara
langsung, via sms, via Bluetooth, sampai via infrared pun mereka lakukan
*ngarang*. Sudah lupakan, hari ini kumpul teater. Gue memberi informasi bahwa 2
minggu lagi kita ada event untuk mengisi acara Maulid Nabi di sekolah.
“Pokoknya
dalam 2 minggu ini kita harus latihan bener – bener. Ini event pertama kita.
Harap serius !” kata gue tegas.
“Kak,
kan kita beda waktu belajar, bagaimana itu ?” kata anggota kelas 10.
Pertanyaan yang tidak ingin aku dengar dari
awal ternyata ditanyakan -_-.
“Mau
tidak mau… Mau tidak mau.. Kita latihan malam, yang tidak bisa tolong angkat
tangan.” Kata gue dengan ragu.
Mereka berbisik – bisik, lalu kemudian hampir
semua mengangkat tangan. Wajar saja, di ekstra teater kebanyakan anggota adalah
perempuan. Pasti tidak boleh keluar pada malam hari. Ada yang boleh, mungkin
dia adalah cewek perkasa *looh.
Setelah perundingan itu,
didapatkan hasil yang cukup lumayan. Dan gue katakan kepada mereka yang bisa,
bahwa gue percaya kepada mereka. Waktu latihan pun akhirnya disepakati mulai
pada rabu malam dan seterusnya. Karena gue ada urusan di sekolah, dan itu dari
siang malam kayaknya. Urusannya yaitu membantu kakak kelas sekaligus temen gue
tentang masalah laptopnya. Gue sebagai anaknya tukang servis elektronik pasti
bisa laaaahhh :D
To Be Continued...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar