SEBATANG LILIN
Karya : Rizal Sofyan
(Ada tiga orang berada di atas panggung, dengan orang yang
di tengah duduk tertunduk.)
T : Aku berpegang pada sesuatu
yang tak jelas, salahkah aku ?
(dua orang disampingnya menari rampak)
T : Ketika hati tak bisa merasa
dan pikiran tak bisa berpikir. Semua terasa gelap dan hampa. Tenggelam dalam keputus asaan dan
terombang ambing dalam samudera kepasrahan.
Setiap jalan yang ada, kau ambil dan lakukan ketika keadaanmu yang buta.
R1 + R2 + T :
Kemurkaan-Nya lebih pedih dari kemurkaanmu. (T berjalan keluar ditutupi oleh penari rampak)
M + U + T :
(Masuk, meletakan sesajen tempat di tengah putaran lilin. Lalu pergi menebar bunga ke sekeliling panggung dan
penonton)
M + U :
(Mengambil lilin baru lalu menaruhnya di pinggir meja pojok depan)
T :
(Mengambil lilin lalu menaruhnya di tugu kramat)
M + U + T :
(Kembali dan duduk di tengah putaran lilin dengan posisi menyembah)
M + U + T :
Wahai penunggu tugu kramat. Tolonglah, Kami kemari mengharap pasrah kepadamu.
M :
Aku meminta kepadamu agar harta-hartaku semakin banyak.
U :
Aku meminta kepadamu agar nilai sekolahku besar.
T :
Aku meminta kepadamu agar aku selalu cantik dan awet muda.
M + U + T : Wahai penunggu tugu kramat.
Tolonglah, Kami kemari mengharap pasrah kepadamu.
6x
R :
(Masuk dengan menggebrak meja dan berdiri di tugu kramat) Jangan ganggu !!
R :
Siapa disana ? (Melompat ke tengah penonton)
M + U :
Aaa.. ampun mbah. Kami hanya ingin meminta nasihat dan bantuanmu.
T : (Membawa nyiru sesajen) Ini
hadiah dari kami.
R :
Busuuk !! Apa yang kamu tujuan kalian kemari ?
M :
Harta, Ilmu, dan awet muda mbah.
R :
Permintaan bodoh ! Untuk apa kau percaya adanya Tuhan, jika kau masih meminta kepadaku. Manusia yang sama sepertimu. Dimana hatimu
hah !?
U :
Tapi bisa kah kau mengabulkan permintaan kami sekali saja. Karena kami sedang membutuhkan
itu.
R :
Apa kau tidak tahu, Di Alam kubur aku disiksa. Apakah mungkin aku memiliki kekuatan
seperti itu ? Dimana otakmu Bodoh !
T :
Tapi orang - orang bilang..
R :Orang
- orang katamu. Mereka telah membodohimu dengan omongan - omongan kosong.
R :
Hei, kau bilang kau ingin kecantikan dan awet muda kan ? Lihat gadis ini ! Dia dahulu cantik
dan banyak orang yang menyukainya. Namu ketika dia mati apakah masih terlihat cantik
?
R :
Kau yang menginginkan harta. Apakah dia mati dan dikubur dengan pakaian mewah.
M + U + T :
(ketakutan dan gelisah) Aaa.. ampun mbah ampuun.
R :
Terimalah akibatnya makhluk tak berakal dan berhati.
M + U + T :
(tertunduk lalu kesurupan mencerminkan keinginannya)
R :
(Merangkul untuk menenangkan mereka) Sudah tenanglah. Inilah akibatnya jika Tuhanmu murka.
Sekarang akan ku bantu kalian (melepaskan roh yang merasuki tubuh mereka)
R :
Mereka yang meminta kepada kami adalah orang tersesat, mereka yang percaya kekuatan kami adalah
orang yang bodoh. Untuk apa mereka beriman kepada Tuhan jika mereka terus membuatnya murka karena
kebutaannya. Jangan salahkan dunia, karena
dunia memang penuh dengan ironi dan permasalahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar