Silent
Chapter 3 :
Unbelieveble
"Percaya Atau Tidak. Disinilah Kami Berada."
Setelah
kejadian di PMR waktu itu, gue semakin ga tenang. Sering ngelamun gara - gara
keinget terus kejadian itu. Walau takut, gue juga sedikit penasaran. Sepertinya
sekolah ini punya banyak misteri yang belum gue ketahui. Gue sih pengen banget
tau cuman, takut juga neh -_-. Ah sudah - sudah lupakan.
Sementara
itu pada sabtu malam. Teman Dika, yang bernama Tito Suwiryo yang terkenal
dengan sebutan si anak Wifi berniat menginap di sekolah hanya untuk mengupdate
game onlinenya. Malam itu dia menginap sendirian karena teman - temannya adalah
cowok sejati yang masing -masing sudah punya pacar sementara dirinya JONES dari kelas 11.
Sejak
dia putus dengan mantannya dulu. Dia gagal move on, dan berakhir menjadi Jomblo
Ngenes sampai sekarang. Dan saat ini, pasangan setianya hanyalah laptop dengan
sejuta aplikasi aneh - aneh miliknya.
"Mas
Andre.. Wifinya nyalain dong. Mw Tito pake neh." teriaknya.
"Walaah
udah kelas 12 juga masih aja maen. Kapan belajarnya kau Tito." Jawab Mas
Andre dengan sedikit menasihati.
"Entar
Mas, ini game kalau udah tamat juga belajar." Jawabnya ngacaprak.
Setelah
itu dia kembali ke kelasnya tercinta 12 IPA 1. Dia tiduran lalu menyalakan
laptop dam menyetel lagu *OH YEAH. Sambil nunggu download-an patch, Tito nyanyi dengan suara yang
"CUKUP" merdu --".
Jam di
dinding kelas telah menunjukan pukul 23.00. Sekolah terlihat sepi dan gelap.
Lampu merah di perempatan pun pasti sudah berkedip - kedip kuning dan tak
banyak kendaraan yang lewat. Dan Mas Andre mungkin sudah tertidur pulas dengan
televisi yang masih menyala.
Sekitar
jam 12.30 patch selesai terdownload.
"Wkwkwk,
akhirnya elesai juga neh. Haha langsung maen dah." Kata Tito Senang.
Tiba - tiba lampu berkedip - kedip dan terasa hembusan angin
yang dingin dari arah pintu dan jendela kelas.
"Bangke,
ni saklar kebiasaan ! Mana dingin lagi." Gerutu Tito.
Tito
berdiri untuk menutup jemdela dan pintu kelas dan membetulkan saklar lampu.
Namun terlintas di pikirannya sebuah perasaan tak enak dan takut.
"Kok
jadi kagak rasanya jd enak begini yah ? :/ " Tito mulai merasa ada yang
aneh.
Kemudian dia tidak jadi menutup dan meperbaiki semuanya. Dia
duduk di atas meja sambil bengong.
"Gue
rasa malem ini ada yang aneh yah ?" Tito merasa benar - benar ada yang
aneh.
Tiba -
tiba sebuah karet gelang yang berada di atas meja guru berjalan dengan
sendirinya. Namun Tito belum menyadari hal itu. Dia kemudian memberanikan diri
untuk menutup dan membenarkan saklar. Lalu, ketika dia menutup jendela, ada
bayangnan putih lewat dengan cepat.
"Hah
? Apaan tuh ?" kata Tito sambil mencari - cari kemana bayangan itu pergi.
"Mungkin
hanya khayalan gue doang kali." kata Tito menenangkan diri.
Dia
kembali duduk di meja guru. Beberapa detik kemudian karet tersebut berjalan
kembali. Tito menyadarinya namun mencoba untuk tenang. Karet itu terus berjalan
hingga ujung meja. Tito termakan oleh rasa penasarannya. Ia memperhatikan karet
itu dengan seksama dan serius. Dan ternyata jelas karet tersebut berjalan
sendiri.
"Kk..
kayaknya, ini udah nggak beres." katanya dengan terbata - bata.
PLAK !
Laptopnya di tutup dengan keras saking takutnya. Beberapa detik dia memandang
sekitar. Memastikan nggak ada yang bakalan bilang "DOR!" sama dia.
Sekilas dia kembali melihat bayangan putih yang tadi sempat lewat dan sekarang
dia sedikit lebih jelas dari pertama.
"FUCK
!! APAAN TUH ?! Ah udh bener -bener ga beres nih." kata Tito yang mulai
merasa panik.
Langsung
saja dia mengambil sarung dan merubuhkanka tubuhnya di tikar. Mulutnya tak
berhenti berkomat kamit membaca doa, namun hatinya belum merasa tenang juga.
Dia merasa ada yang memperhatikannya entah siapa itu. Di wajahnya mengalir
keringat dingin karena ketakutan.
Tito
merasa kelelahan karena melalukan berbagai pertahanan agar makhluk itu pergi.
Tak terasa ia mulai tertidur. Tetapi di dalam tidurnya ia bermimpi aneh. Ia
diperhatikan oleh banyak makhluk menyeramkan. Mereka seperti tak suka dia
disini. Saking tidak sukanya dia sampai dikejar - kejar hingga di bibir jurang.
Dia berteriak - teriak meminta tolong. Tetapi semua itu hanyalah usaha yang sia
- sia. Dan akhirnya dia didorong hingga jatuh.
Tapi
ketika sedang jatuh terasa ada air yang menetes di hidungnya. Dingin dan
kental. tidak - tidak sepertinya itu buka air melainkan seperti mirip... Belum
sempat menebak Tito terbangun. Matanya melihat seperti wajah seseorang,
siapakah dia ? Titi pikir itu adalah Mas Andre yang mencoba mengingatkan dia
tentang suatu hal.
Dan
ternyata ketika semua nyawanya terkumpul. Matanya langsung menjadi belo seperti
mata sapi. Dia tak percaya apa yang dia lihat. Sesosok hantu wanita dengan
wajah separuh cantik dan hancur dihadapannya, bahkan hanya sekitar 5 sentimeter
dengan wajahnya. Darahnya menetes - netes ke hidung Tito. Tito hanya bisa diam,
tak ada satu kata pun yang bisa dia ucapkan.
Hantu
itu membuka lebar - lebar mulutnya dan mengeluarkan darah dan berbagai jenis
bahan meterial. Ketika itu dengan spontan Tito berteriak ketakutan.
"AAAAAAAARRRRRRRRRRGGGGGGGGGHHH
!!!!!!!!!" teriaknya histeris.
Teriakannya sampai membangunkan Mas Andre. Dengan terburu -
buru Mas Andre langsung ke tempat Tito. Dan di temukannya Tito dengan tubuh
lemas dan pucat seperti melihat hantu *emang lihat hantu Toblooo --".
Keesokan
harinya gue dateng telat *FUCK !. Karena gue sibuk nyusun rencana buat ngusir
roh - roh tidak tenang di sekolah ini*sok paranormal lu Dik -,-. Plan pertama
gue adalah menyebar berita ini, agar semua orang percaya dan menjadi gosip
terhangat di sekolah. Dan setelah menyebar dan terdengar di telinga kepala
sekolah. Kepala sekolah akan memanggil paranormal untuk mengusir mereka. Ini
plan gue, kalo punya elo ?
Okeh,
langsung saja untuk menghemat waktu, gue mulai dari sekarang.
"Eh
elu percaya hantu kagak ?" tanya gue ke Ridwan seorang anak ang gampang
parnoan dan penakut.
"Ah
lu jangan nakutin gue dong." jawab Ridwan dengan sedikit terlihat takut
*tuuuh kaan gue bener :D.
"Udeh
lu jawab aja." kata gue maksa minta jawaban.
"Ii..
iyaa gue percaya. Soalnya gue pernah liat hantu dengan mata kepala gue sendiri
pas kelas 2 SMP." jawabnya sambil curcol.
"Oooh
gitu. Eh lu tau nggak ? kalo disini tuh ada banyak penunggunya." kata gue
pake nada horror.
"HUUUAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!"
teriaknya ketakutan.
"DIEM
kampret !!" kata gue sambil noyor kepala si Ridwan.
"Kayak
gimana penunggunya ?" tanya Ridwan penasaran.
"Nih
ya. Ada pocong, kuntilanak, tuyul, dan genderuwo bertaring panjang." jelas
gue ke Ridwan.
"MODAR
DIA TAH GENDERUWO !!!!!!!!!!" Teriaknya keras dan kabur karena ketakutan.
"Dasar
penakut, kita tunggu berita ini menyebar." kata gue seneng.
Ternyata
benar saja berita ini menyebar dengan cepatnya. Padahal baru 3 hari kemaren gue
ngomongin ini ke si Ridwan. Hahaha, memang berjalan mulus seperti pahanya
personil JKT48 *Oi Oi Oi :D. Semakin hari semakin bertambah hot berita ini.
Guru pun tak kalah rame ngegosipin hal ini haha.
Saat
berjalan pulang, gue dijegat sama Lala temen sekelas gue yang berisiknya minta
ampun soal yang berbau Jepang.
"Heh
Dik mau kemana lo ? Lu dah ga bisa kemana - mana lagi." ancemnya ke gue.
"Loh
siapa bilang gue bisa muter jalan kok." jawab gue santai.
"Jiaah
jangan gitu dong. Gue mau nanya nih soal gosip setan itu." katanya nyegah
gue muter jalan.
"Hah
? emang kenapa ? lu kagak percaya ?" tanya gue.
"Iyaa
gue kurang percaya. Soalnya menurut komik horror jepang yang gue baca. Hantu
itu bisa nyelakain orang. Ini hantunya kayak gitu nggak ?" tanyanya
aneh..*dasar otaku --"
"Mana
gue tau ! Udah lu mending balik, capek gue hari ini." kata gue rada kesel.
Gue
pulang dan langsung tiduran di atas kasur untuk memikirkan rencana selanjutnya.
Langkah kali ini berhasil, tinggal menginjak langkah selanjutnya. Langkah
selanjutnya adalah membuat kepala sekolah juga panik. Namun sepertinya ini
membutuhkan suatu pembuktian. Yang gue pikirin adalah siswa yang kesurupan.
Jika ini dilakukan dengan jumlah yang cukup banyak dan terjadi pada saat kepala
sekolah ada di sekolah. Ini berkemungkinan 75% berhasil membuat kepala sekolah
panik.
Setelah
panik dia akan memanggil paranormal, dan kemudian paranormal itu akan
menerawang keadaan sekolah. Alhasil ditemukan banyak kejanggalan. Kemudian
mereka akan membersihkan tempat - tempat yang ditemukannya energi negatif.
Setelah terusir, sekolah akan tentram lagi. Strategi yang mantap bukan ? :D
Keesokan
harinya gue berangkat ke sekolah. Ketika sedang duduk santai, tiba - tiba gue
dipanggil sama wali kelas gue. Ternyata, gue disangka GILA !!!! What The Fuck
!!
"Dika,
ada apa ini sebenarnya ?" tanya wali kelas gue dengan tegas dan pastinya
minta di jawab.
"Ini
soal makhluk penunggu disini pak." jawab gue pelan.
"HAH
!! Hey hantu itu TIDAK ADA !! Itu hanya hayalanmu saja. Sekarang kamu ke
ruangan BK sekarang." Kawatnya dengan marah.
Sesampainya
di BK, ternyata bukan gue seorang. Ada Tito dan Ridwan yang sedang duduk untuk
ditanyai. Kalo Ridwan gue sudah jelas masalahnya apa, pasti dia yang nyebarin
sampe seluas ini. Tetapi Tito ? Kenapa dia ada disini ? ada sangkutanya kah
dengan masalah ini
To Be Continued...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar