Halaman

Nyari Apa ???

Sabtu, 20 April 2013

Silent Chapter 3



Silent

Chapter 3 : Unbelieveble

"Percaya Atau Tidak. Disinilah Kami Berada."

                Setelah kejadian di PMR waktu itu, gue semakin ga tenang. Sering ngelamun gara - gara keinget terus kejadian itu. Walau takut, gue juga sedikit penasaran. Sepertinya sekolah ini punya banyak misteri yang belum gue ketahui. Gue sih pengen banget tau cuman, takut juga neh -_-. Ah sudah - sudah lupakan.
                Sementara itu pada sabtu malam. Teman Dika, yang bernama Tito Suwiryo yang terkenal dengan sebutan si anak Wifi berniat menginap di sekolah hanya untuk mengupdate game onlinenya. Malam itu dia menginap sendirian karena teman - temannya adalah cowok sejati yang masing -masing sudah punya pacar sementara dirinya JONES  dari kelas 11.
               Sejak dia putus dengan mantannya dulu. Dia gagal move on, dan berakhir menjadi Jomblo Ngenes sampai sekarang. Dan saat ini, pasangan setianya hanyalah laptop dengan sejuta aplikasi aneh - aneh miliknya.
                "Mas Andre.. Wifinya nyalain dong. Mw Tito pake neh." teriaknya.
                "Walaah udah kelas 12 juga masih aja maen. Kapan belajarnya kau Tito." Jawab Mas Andre dengan sedikit menasihati.
                "Entar Mas, ini game kalau udah tamat juga belajar." Jawabnya ngacaprak.
                Setelah itu dia kembali ke kelasnya tercinta 12 IPA 1. Dia tiduran lalu menyalakan laptop dam menyetel lagu *OH YEAH. Sambil nunggu download-an  patch, Tito nyanyi dengan suara yang "CUKUP" merdu --".
                Jam di dinding kelas telah menunjukan pukul 23.00. Sekolah terlihat sepi dan gelap. Lampu merah di perempatan pun pasti sudah berkedip - kedip kuning dan tak banyak kendaraan yang lewat. Dan Mas Andre mungkin sudah tertidur pulas dengan televisi yang masih menyala.
                Sekitar jam 12.30 patch selesai terdownload.
                "Wkwkwk, akhirnya elesai juga neh. Haha langsung maen dah." Kata Tito Senang.
Tiba - tiba lampu berkedip - kedip dan terasa hembusan angin yang dingin dari arah pintu dan jendela kelas.
                "Bangke, ni saklar kebiasaan ! Mana dingin lagi." Gerutu Tito.
                Tito berdiri untuk menutup jemdela dan pintu kelas dan membetulkan saklar lampu. Namun terlintas di pikirannya sebuah perasaan tak enak dan takut.
                "Kok jadi kagak rasanya jd enak begini yah ? :/ " Tito mulai merasa ada yang aneh.
Kemudian dia tidak jadi menutup dan meperbaiki semuanya. Dia duduk di atas meja sambil bengong.
                "Gue rasa malem ini ada yang aneh yah ?" Tito merasa benar - benar ada yang aneh.
                Tiba - tiba sebuah karet gelang yang berada di atas meja guru berjalan dengan sendirinya. Namun Tito belum menyadari hal itu. Dia kemudian memberanikan diri untuk menutup dan membenarkan saklar. Lalu, ketika dia menutup jendela, ada bayangnan putih lewat dengan cepat.
                "Hah ? Apaan tuh ?" kata Tito sambil mencari - cari kemana bayangan itu pergi.
                "Mungkin hanya khayalan gue doang kali." kata Tito menenangkan diri.
                Dia kembali duduk di meja guru. Beberapa detik kemudian karet tersebut berjalan kembali. Tito menyadarinya namun mencoba untuk tenang. Karet itu terus berjalan hingga ujung meja. Tito termakan oleh rasa penasarannya. Ia memperhatikan karet itu dengan seksama dan serius. Dan ternyata jelas karet tersebut berjalan sendiri.
                "Kk.. kayaknya, ini udah nggak beres." katanya dengan terbata - bata.
                PLAK ! Laptopnya di tutup dengan keras saking takutnya. Beberapa detik dia memandang sekitar. Memastikan nggak ada yang bakalan bilang "DOR!" sama dia. Sekilas dia kembali melihat bayangan putih yang tadi sempat lewat dan sekarang dia sedikit lebih jelas dari pertama.
                "FUCK !! APAAN TUH ?! Ah udh bener -bener ga beres nih." kata Tito yang mulai merasa panik.
                Langsung saja dia mengambil sarung dan merubuhkanka tubuhnya di tikar. Mulutnya tak berhenti berkomat kamit membaca doa, namun hatinya belum merasa tenang juga. Dia merasa ada yang memperhatikannya entah siapa itu. Di wajahnya mengalir keringat dingin karena ketakutan.
                Tito merasa kelelahan karena melalukan berbagai pertahanan agar makhluk itu pergi. Tak terasa ia mulai tertidur. Tetapi di dalam tidurnya ia bermimpi aneh. Ia diperhatikan oleh banyak makhluk menyeramkan. Mereka seperti tak suka dia disini. Saking tidak sukanya dia sampai dikejar - kejar hingga di bibir jurang. Dia berteriak - teriak meminta tolong. Tetapi semua itu hanyalah usaha yang sia - sia. Dan akhirnya dia didorong hingga jatuh.
                Tapi ketika sedang jatuh terasa ada air yang menetes di hidungnya. Dingin dan kental. tidak - tidak sepertinya itu buka air melainkan seperti mirip... Belum sempat menebak Tito terbangun. Matanya melihat seperti wajah seseorang, siapakah dia ? Titi pikir itu adalah Mas Andre yang mencoba mengingatkan dia tentang suatu hal.
               
                Dan ternyata ketika semua nyawanya terkumpul. Matanya langsung menjadi belo seperti mata sapi. Dia tak percaya apa yang dia lihat. Sesosok hantu wanita dengan wajah separuh cantik dan hancur dihadapannya, bahkan hanya sekitar 5 sentimeter dengan wajahnya. Darahnya menetes - netes ke hidung Tito. Tito hanya bisa diam, tak ada satu kata pun yang bisa dia ucapkan.
                Hantu itu membuka lebar - lebar mulutnya dan mengeluarkan darah dan berbagai jenis bahan meterial. Ketika itu dengan spontan Tito berteriak ketakutan.
                "AAAAAAAARRRRRRRRRRGGGGGGGGGHHH !!!!!!!!!" teriaknya histeris.
Teriakannya sampai membangunkan Mas Andre. Dengan terburu - buru Mas Andre langsung ke tempat Tito. Dan di temukannya Tito dengan tubuh lemas dan pucat seperti melihat hantu *emang lihat hantu Toblooo --".
                Keesokan harinya gue dateng telat *FUCK !. Karena gue sibuk nyusun rencana buat ngusir roh - roh tidak tenang di sekolah ini*sok paranormal lu Dik -,-. Plan pertama gue adalah menyebar berita ini, agar semua orang percaya dan menjadi gosip terhangat di sekolah. Dan setelah menyebar dan terdengar di telinga kepala sekolah. Kepala sekolah akan memanggil paranormal untuk mengusir mereka. Ini plan gue, kalo punya elo ?
                Okeh, langsung saja untuk menghemat waktu, gue mulai dari sekarang.
                "Eh elu percaya hantu kagak ?" tanya gue ke Ridwan seorang anak ang gampang parnoan dan penakut.
                "Ah lu jangan nakutin gue dong." jawab Ridwan dengan sedikit terlihat takut *tuuuh kaan gue bener :D.
                "Udeh lu jawab aja." kata gue maksa minta jawaban.
                "Ii.. iyaa gue percaya. Soalnya gue pernah liat hantu dengan mata kepala gue sendiri pas kelas 2 SMP." jawabnya sambil curcol.
                "Oooh gitu. Eh lu tau nggak ? kalo disini tuh ada banyak penunggunya." kata gue pake nada horror.
                "HUUUAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!" teriaknya ketakutan.
                "DIEM kampret !!" kata gue sambil noyor kepala si Ridwan.
                "Kayak gimana penunggunya ?" tanya Ridwan penasaran.
                "Nih ya. Ada pocong, kuntilanak, tuyul, dan genderuwo bertaring panjang." jelas gue ke Ridwan.
                "MODAR DIA TAH GENDERUWO !!!!!!!!!!" Teriaknya keras dan kabur karena ketakutan.
                "Dasar penakut, kita tunggu berita ini menyebar." kata gue seneng.
                Ternyata benar saja berita ini menyebar dengan cepatnya. Padahal baru 3 hari kemaren gue ngomongin ini ke si Ridwan. Hahaha, memang berjalan mulus seperti pahanya personil JKT48 *Oi Oi Oi :D. Semakin hari semakin bertambah hot berita ini. Guru pun tak kalah rame ngegosipin hal ini haha.
                Saat berjalan pulang, gue dijegat sama Lala temen sekelas gue yang berisiknya minta ampun soal yang berbau Jepang.
                "Heh Dik mau kemana lo ? Lu dah ga bisa kemana - mana lagi." ancemnya ke gue.
                "Loh siapa bilang gue bisa muter jalan kok." jawab gue santai.
                "Jiaah jangan gitu dong. Gue mau nanya nih soal gosip setan itu." katanya nyegah gue muter jalan.
                "Hah ? emang kenapa ? lu kagak percaya ?" tanya gue.
                "Iyaa gue kurang percaya. Soalnya menurut komik horror jepang yang gue baca. Hantu itu bisa nyelakain orang. Ini hantunya kayak gitu nggak ?" tanyanya aneh..*dasar otaku --"
                "Mana gue tau ! Udah lu mending balik, capek gue hari ini." kata gue rada kesel.
                Gue pulang dan langsung tiduran di atas kasur untuk memikirkan rencana selanjutnya. Langkah kali ini berhasil, tinggal menginjak langkah selanjutnya. Langkah selanjutnya adalah membuat kepala sekolah juga panik. Namun sepertinya ini membutuhkan suatu pembuktian. Yang gue pikirin adalah siswa yang kesurupan. Jika ini dilakukan dengan jumlah yang cukup banyak dan terjadi pada saat kepala sekolah ada di sekolah. Ini berkemungkinan 75% berhasil membuat kepala sekolah panik.
                Setelah panik dia akan memanggil paranormal, dan kemudian paranormal itu akan menerawang keadaan sekolah. Alhasil ditemukan banyak kejanggalan. Kemudian mereka akan membersihkan tempat - tempat yang ditemukannya energi negatif. Setelah terusir, sekolah akan tentram lagi. Strategi yang mantap bukan ? :D
                Keesokan harinya gue berangkat ke sekolah. Ketika sedang duduk santai, tiba - tiba gue dipanggil sama wali kelas gue. Ternyata, gue disangka GILA !!!! What The Fuck !!
                "Dika, ada apa ini sebenarnya ?" tanya wali kelas gue dengan tegas dan pastinya minta di jawab.
                "Ini soal makhluk penunggu disini pak." jawab gue pelan.
                "HAH !! Hey hantu itu TIDAK ADA !! Itu hanya hayalanmu saja. Sekarang kamu ke ruangan BK sekarang." Kawatnya dengan marah.
                Sesampainya di BK, ternyata bukan gue seorang. Ada Tito dan Ridwan yang sedang duduk untuk ditanyai. Kalo Ridwan gue sudah jelas masalahnya apa, pasti dia yang nyebarin sampe seluas ini. Tetapi Tito ? Kenapa dia ada disini ? ada sangkutanya kah dengan masalah ini

To Be Continued...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar